h1

Jangan beri mimpi kami dengan mimpi pula

26 Juli 2007

pengungsi.jpg

“Kalo yang diminta telinga dan hati nurani jangan dolo tuan-tuan langsung kasih tangan untuk membantu. Yang diperlukan adalah kehadiran tuan-tuan untuk mendengar dan merasakan. ”Bapa’ee seng perlu kasih apapa, yang penting Bapa dong su dengar katong pung persungutan”. Siake Manuae

Mentri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Paska Suzeta -pangkatnya panjang amit- entah terlalu sibuk ataukah sebegitu takutnya terhadap negeri ini sampai melakukan rapat yg membahas masa depan rakyat ini di sebuah terminal, terminal pesawat alias bandara pattimura ambon. rapat yang dihadiri oleh Gubernur, BUpati dan pejabat berwenang ini berlansung di ruang VIP bandara pattimura ambon kemaren.


Perilaku diatas mengingatkan saya tentang tradisi ABS alia asal bapak senang dan perilaku pemimpin bangsa ini yang terlalu mengandalkan berkas-berkas laporan dari anak buahnya, apa yang bisa diharapkan dari evaluasi tersebut jika Paskah Suzeta hanya mengintip ambon dari balik jendela pesawat dan terkurung dalam ruangan bandara, selain kebohongan yang tertera dalam angka-angka statistik pembangunan yang disodori kepada anda. Bukti apa yang bisa disodori selain angka-angka keberhasilan yang direkayasa untuk mempertanggung jawabkan anggaran 2.216 miliar yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah untuk membangun maluku, bukti duit berlimpah yang sampai skarang hanya menghasilkan pembangunan bernilai ratusan juta, bahkan mungkin sekitar puluhan juta saja, apakah itu yang diharapkan?

Banyak permasalahan yang tidak bisa diselesaikan jika hanya melihat angka, malah angka2 yang selama ini menjadi ukuran pembangunan pun belum tentu benar, salah satu contoh adalah penanganan pengungsi, dari sekian banyak uang yang telah dikeluarkan, ternyata sampai sekarang jumlah pengungsi yang ada dimasyarakat dengan angka2 yang dipegang oleh para pejabat negeri ini berbanding jauh. Jumlah pengungsi sekarang malah membengkak sampai seribuan jiwa yang tidak tertangani, lalu dimana para pejabat negeri ini, apakah mereka masih bisa dipercaya menangani negeri ini jika rakyat mereka terus menerus dibiarkan.

Seharusnya anda sebagai seorang pemimpin yang bijak tidak hanya sekedar datang dan mengambil kertas dari bawahan anda, anda seharusnya membuktikan sendiri apakah rakyat negeri ini telah dilayani atau kah diterlantarkan lagi, rakyat disini tidak mengharapkan kebijakan bapak2 yang masih dalam mimpi mereka hanya menharapkan telinga yang mendengar dan tangan yang mau bergerak bukan mimpi seperti kata om Siake “ketika rakyat minta ampas tarigu, tuan-tuan kasih ampas kalapa. Ketika rakyat minta didengar, tuan-tuan kasih kepeng”. Impian mereka tidak terlalu muluk, tidak butuh biaya bermiliar-miliar rupiah, cukup dengan kehadiran anda untuk berbagi sehingga mereka tidak sebagai budak anda yang hanya menerima perintah ‘sabar’ dan ‘sabar’ serta ‘sabar’ pulak.

20 komentar

  1. Banyak permasalahan yang tidak bisa diselesaikan jika hanya melihat angka, malah angka2 yang selama ini menjadi ukuran pembangunan pun belum tentu benar,…

    Data yang berupa bilangan memang sangat rawan untuk salah. Coba 100 milyar lupa kebanyakan 0 satu lagi apa tidak berbahaya tuch 😀

    Seharusnya anda sebagai seorang pemimpin yang bijak tidak hanya sekedar datang dan mengambil kertas dari bawahan anda, anda seharusnya membuktikan sendiri apakah rakyat negeri ini telah dilayani

    Kalau ada pihak yang mengharuskan maka seharusnya juga ada pihak yang benar2 mengontrol pelaksanaan keharusan itu.
    Sedangkan kenyataan yang ada …sangat tidak jelas siapa mengontrol siapa


  2. ah, kapaaaaannn ya negeri kita ini diurus oleh manusia2 yg bener2 becus di bidangnya sekaligus punya kepedulian tinggi sama rakyat, ngerti siapa yg butuh apa, gak cuma sibuk ngurus gimana caranya dapet duit sebanyak2nya *sigh*


  3. #venus
    gRRRrrrRRRRRrrrrRRRRrrrrRRRRrr
    iya bu, kapan ya… perasaan generasi muda yang naek kok sama aja iks.. apa emang dah tradisi 😦


  4. Memprihatinkan ya. 😦
    Mereka yang masih rela dan dengan tanpa rasa masih memanipulasi data-data untuk berlembar-lembar laporan pada atasannya,mental dan moralnya perlu dipertanyakan.

    Makanya dibilang ya, gak cukup hanya pemimpin atau atasannya saja yang punya itikad baik, orang-orang yang bekerja di bawah dan membantunya juga harus orang-orang yang jujur dan beritikad baik pula…


  5. #jejakpena
    iya mbak.. kadang-kadang pemimpin yang baik bisa dijatuhkan oleh anakbuahnya yang jelek begitu jga sebaliknya… hukum harus benar2 tegak sehingga keadilan dapat merata -seandainya-


  6. ah sudahlah…
    gak berubah juga, maklum jadi pejabat bukan karena kompetensi, cuman balas jasa politik. hasilnya ya begitu itu…


  7. #n0vri
    hehehehhe akhirnya kerja balas budi aja ya 😀


  8. sekarang kan lagi zamannya menebar mimpi-mimpi dengan banyaknya acara maupun program yang memberikan hadiah


  9. kesambet setan bijak ya Mas?


  10. #ariwibowo
    tebar mimpi.. menuai mimpi [kaya omaigat ya] 😀

    #Mrs. Neo Forty-Nine
    wah Mas siapa nih nyonya? kalo aku ga kesambet nyonya ge kerasukan mimpi tadi malam aja 😀


  11. Ada yang mau membeli mimpi?
    Saya jualan banyak mimpi nich 😀


  12. Dasar pejabat….
    Mereka tuli , kita sudah teriak-teriak sekeras apapun yo tetap saja.

    disini ada pejabat ?


  13. Dasar pejabat….
    Mereka buta trus tuli pula,mereka tak bisa melihat lagi kita disini trus kita sudah teriak-teriak sekeras apapun yo tetap saja.

    disini ada pejabat ?


  14. #nayz
    itu pejabat diatasmu kang deKing lagi jualan mimpi… marah2 ja ke dia


  15. *ada yang diskon ngak???*
    😛


  16. Pejabat Turba (turun kebawah blusukan ke desa), berkata:
    Saudara Gubernur, anda salah, menelantarkan pengungsi, padahal dana yg disediakan melimpah. Saudara harus menggunakan dana tersebut sesuai keperluan rakyat, anda harus mengganti. Mengerti ?

    Saudara Bupati. Saudara berbohong kepada saya dan rakyat, juga kepada Tuhan. mengapa anda mengatakan beres sedangkan pembangunan tidak selesai, belum lagi kualitasnya jelek.

    *** *** kaget, … terbangun *** ***
    ahhh, ternyata mimpi 😦


  17. #cakmoki
    Pejabat dalam mimpi masih saling menyalahkan jga ya cak 😦
    ::: INI bukan mimpi :::
    Presiden RI yang baru saja terpilih CakMoki mewajibkan seluruh rakyat Indonesia wajib menggunakan internet sebagai wahana pendidikan politik dan sehingga rakyat dapat berkonsultasi lansung dengan presiden tersebut tanpa harus melewati berlapis-lapis pengamanan yang diragukan birokrasi.. demikian berita sekilas dari RS. Dokter Wailisa Ambon.

    * bukan mimpi cuman antena radionya rubuh diterpa badai sehingga siarannya tumpang tindis*
    :mrgreen:


  18. Jangan2 pejabatnya juga lagi ngelindur, bangun2 udah di rumahnya yang mewah di jakarta.. 😦


  19. *nyamar jadi penjual mimpi*

    hayo…sapa yang mo beli mimpi?
    diskon s.d 50% terutama buat yang miskin dan kesusahan, ditunjukkan dengan bukti dari kelurahan


  20. #nyonya parid
    ga mau beli.. mimpi yang dijual pung mimpi samar2 gitu 😛



Tinggalkan komentar